HOME / NEWS

Menapak Tilas Kuliner 8 Kampung Kaum Beriman dalam ”Kampung Kauman Iftar Buffet” di Surabaya Suites Hotel

Food & Beverages

/ 2023-04-01

Menapak Tilas Kuliner 8 Kampung Kaum Beriman dalam ”Kampung Kauman Iftar Buffet” di Surabaya Suites Hotel

SURABAYA HARIAN DISWAY- Tradisi yang menunjuk sekelompok masyarakat yang disebut Kauman sangatlah khas. Banyak versi mengapa disebut demikian. Untuk menjejak tentang Kauman, Surabaya Suites Hotel merangkainya menjadi paket menu buka puasa. Namanya Kampung Kauman Iftar Buffet.

Untuk Ramadan 2023 ini, tema itu dirasa paling tepat buat Surabaya Suites Hotel. Menjadi kekuatan utama yang menggeret sejumlah khasanah kuliner yang berhubungan dengan Kauman di banyak daerah di Indonesia.

Maklum, Kauman identik dengan tradisi Islam. Terutama terkait dengan nama beberapa daerah tertentu di Jawa yang memang banyak dihuni oleh warga muslim. Karena itu nama ini diduga berasal dari kata kaum imam.

Hampir di setiap daerah di Indonesia, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur, ada daerah yang bernama Kauman. Umumnya, Kauman merupakan kompleks pemukiman yang terletak di wilayah keraton. Biasanya ditinggali oleh para abdi dalem yang mengurusi seputar urusan keagamaan. Di kampung ini biasanya dekat masjid agung dan alun-alun.

Dari literature yang lain, sejarah panjang Kampung Kauman berasal dari Kampung Kauman Surakarta. Disebut sebagai Kampung Kauman tertua, bersamaan dengan dibangunnya Masjid Agung Surakarta pada 1757. Kemudian berkembang ke Yogyakarta, yang lantas semakin berkembang ke berbagai daerah.

Berdasarkan referensi itu, Surabaya Suites Hotel tertarik untuk mengangkatnya. Namun, dari sekian arti Kauman itu ada pilihan yang ditetapkan dengan versi sendiri. Menurut Firman S Permana, general manager, Kauman bisa juga berarti kaum beriman. Jadi, jika menjadi tema untuk Ramadan maka tepat sekali. Sebab banyak menu-menu yang biasa dinikmati oleh umat Islam saat berbuka puasa yang bisa dinikmati di Surabaya Suites Hotel.

”Karena banyak sekali daerah atau kampung di Indonesia ini yang disebut Kauman sehingga kami bisa mengambil macam-macam menu dari beberapa tempat. Untuk meramunya maka kami percayakan pada Executive Chef Danang Lukito untuk meramunya sehingga menjadi Kampung Kauman Iftar Buffet,” terangnya.

Berdasarkan pengamatan Chef Danang, setiap daerah yang disebut Kauman itu memang membawa ciri kulinernya masing-masing. Ia bahkan melakukan riset sendiri. ”Saya pernah menengok Kauman Yogyakarta. Kampungnya di sekitar kraton. Kalau Kauman Semarang ada di Sekitar pasar Johar. Kauman Surakarta, Kaumannya juga dekat keratin. Saya juga dateng ke Kauman Gresik di Sedayu dan Pasuruhan di Bangil,” ungkapnya.

Temuan itu disajikan oleh Chef Danang dengan orisinal. Seperti Kauman Yogyakarta yang punya kue kicak dan lepet. Dari Kauman Bantul dihidangkan bubur sayur lodeh dan kacang umbon. Termasuk Clorot khas Purworejo.

Dari Kauman Semarang, Chef Danang memilih menghidangkan lontong petis bumbon dan bubur rempah India. Tajilnya ada getuk. ”Dari Kauman Bojonegoro kami hidangkan sego buwuhan. Kauman Sidoarjo ada kolak srikaya. Beberapa adalah makanan yang sudah langka lo,” katanya.

Begitu banyaknya kampung Kauman di Indonesia, Chef Danang lantas hanya memilih kampung Kauman di 8 wilayah. Yakni Kauman Gerbangkertasusila, Kauman Yogyakarta, Kauman Semarangan, Kauman Jawa Timuran, Kauman Tapal Kuda, Kauman Surakarta, Kauman Pesisir Kulon, dan Kauman Pesisir Wetan.

Dari setiap Kauman itu akan dimunculkan jenis makanan yang muncul khas saat Ramadan. Menu-menu dari 8 wilayah itu diputar setiap harinya sehingga enggak akan memuat bosan tamu. Hanya dengan Rp 150 ribu net per pax.

”Dengan cara itu makan buka puasa dalam Kampung Kauman Iftar Buffet sama dengan keliling kampung Kauman di Indonesia. Itung-itung menapak tilas dengan kuliner Islami yang bersejarah. Lebih memahami tradisi Kauman lebih dekat,” bebernya.

Yang menarik, makan buka yang ditata di Cafe Taman itu bisa sambil disantap dengan melihat lukisan sepanjang total 40 meter. Temanya masih berhubungan dengan berbagai tradisi di dalam masyarakat Kauman.

Berjudul Spirit of Humanity. Dibentangkan di dua sisi dinding atas kafe. Lukisan itu dilukis oleh 19 perupa Surabaya yang dikoordinatori Budi Bi dan Te Kamajaya.

Ada 12 tema yang diaplikasikan. ”Ada suasana megengan, nyekar, pasar kaget, tadarusan, takjil, ngabuburit, malam takbiran, baju dan kue Lebaran, mudik, halal bihalal dan sungkeman, unjung-unjung, dan kupatan atau bakda kupat,” ujar RV Josephine, sales manager. (Heti Palestina Yunani)

sumber: https://harian.disway.id/read/693262/menapak-tilas...