HOME / NEWS
/ 2021-03-15
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ajang seni rupa kembali bergeliat. Total sekitar 15 perupa Surabaya menampilkan karyanya di ajang pameran Mir4colous Trust jelang HUT ke-4 media iniSurabaya.com. Termasuk, karya pelukis senior Hamid Nabhan.
Pameran bersama tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Sinarto di Surabaya Suites Hotel, Senin (15/3/2021).
Menurut jadwal, pameran bakal berlangsung selama tiga pekan hingga 3 April mendatang. Pengunjung bisa menikmati karya-karya pelukis andal dari seluruh Indonesia. Selain dari Surabaya, para perupa ini juga ada yang dari Pasuruan, Sidoarjo, Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Tema Mir4colous Trust sendiri mempunyai arti yaitu ajaibnya kepercayaan.
Koordinator Pameran, Budi Bi mengatakan pameran secara luring mempunyai kelebihan tersendiri karena dapat merasakan goresan-goresan lebih dekat dan jelas. Kepercayaan adalah kunci utama dalam seni karena tanpa kepercayaan maka tidak akan terjadi pameran tersebut.
"Kita bisa melihat warna dan goresan lebih dekat, tekstur terlihat jelas, saat tak ada kesempatan pameran di masa pandemi ini ,” ungkap Budi Bi.
Memang, dunia kesenian merupakan salah satu sektor yang terdampak pandemi. Pelaku seni seperti Hamid Nabhan bahkan memaknai Miracolous Trust sebagai sebuah keyakinan dan rasa tidak mudah puas.
Menurut perupa senior dan pengarang buku tersebut, masa pandemi adalah masa yang sulit tetapi harus tetap belajar di tengah kesulitan agar menciptakan karya semakin baik.
"Kita dalam belajar itu bergerak dalam diam, tiba-tiba gambar kita sudah mulai berubah, itu terus kita yakin dari tahun ke tahun kita membuat karya lebih baik daripada sebelumnya," ujar Hamid.
Masa sulit ini dia sebut telah merampas kemerdekaan perupa karena membatasi diri untuk menggelar pameran dan melarang pagelaran acara. Namun mereka tidak kehilangan kreatifitas guna terus menghasilkan karya yang bisa dinikmati oleh masyarakat.
"Pandemi ini merampas kemerdekaan saya, tapi tidak kreatifitas saya," tambah Hamid.
Ia juga berharap agar perupa di Surabaya lebih giat walaupun dalam masa sulit seperti pandemi ini dan tetap berkarya.
Sementara Djoko Harijanto, pelukis dari Jakarta mengaku senang bisa ambil bagian dalam pameran ini. Tak terasa sudah satu tahun hidup dengan pandemi. "Banyak sektor usaha mengalami perubahan negatif karena terpapar pandemi, tak terkecuali sektor seni dan budaya,” katanya.
Menurut Djoko, seni pertunjukan dan pameran sementara terkendala pandemi. PSBB membatasi ruang gerak pekerja seni.
"Sekelompok seniman dan pewarta di Surabaya mencoba memberikan semangat baru untuk kawan-kawan perupa memulai kebiasaan baru paska melaksanakan pameran luring dengan prokes ketat supaya ada geliat baru, menjemput harapan kembali sambil berkarya walau pandemi karena ‘our life must go on’,” cetus Djoko.
Respons positif juga dilontarkan Nanang Widjaja. Perupa asal Yogyakarta ini mengaku sangat terkesan atas diadakannya pameran luring dalam rangkaian HUT ke-4 iniSurabaya.com ini.
“Menurut saya sangat bagus sekali selama tetap mengacu kepada prokes untuk dapat meningkatkan kegiatan berkesenian di masa pandemi ini,” ucapnya.
Nanang menekankan bahwa pameran ini membuat seniman tetap punya akses dan kegiatan di masa pandemi.
Hajatan pameran lukisan ini mendapat apresiasi luar biasa dari Firman S Permana, GM Surabaya Suites Hotel yang memberi kesempatan seluasnya pada para seniman ini mengekspresikan karya di hotel bintang 4 tersebut.
“Pameran ini tidak hanya bukti bahwa mereka masih eksis, tetapi bisa langsung mengkomunikasikan karya-karya ke penikmat seni di Surabaya khususnya,” tuturnya. (*)
Categories
Recent Posts