
Food & Beverages / March 21, 2023
Menu Kauman Surakarta untuk Buka Puasa di Surabaya Suites Hotel: Ada Kolak Srikaya, Nasi Liwet hingga Es Kapal
iniSURABAYA.com – Membahas tradisi buka puasa di Indonesia, tidak bisa lepas dari eksistensi Kampung Kauman.
Seperti yang kita ketahui, hampir di setiap daerah di Indonesia, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur, memiliki daerah bernama Kauman.
Pada mulanya, Kauman merupakan kompleks pemukiman yang terletak di kawasan keraton dan biasanya ditinggali oleh para abdi dalem yang mengurusi seputar kegiatan keagamaan.
Sejarah panjang Kampung Kauman –yang umumnya terletak di dekat masjid agung dan alun-alun ini—berasal dari Kampung Kauman Surakarta. Maka wajar bila Kampung Kauman Surakarta disebut sebagai Kampung Kauman tertua, bersamaan dengan dibangunnya Masjid Agung Surakarta pada tahun 1757. Dan kemudian berkembang ke Yogyakarta, yang lantas semakin berkembang ke berbagai daerah.
Keberadaan Kampung Kauman ini makin menarik, khususnya jika dikaitkan dengan tradisi berbuka puasa di bulan Ramadan. Sebab, di masing-masing Kauman pasti ada menu andalan yang tidak sama dengan Kampung Kauman lainnya.
Kondisi yang unik inilah yang melatari Danang Lukito, Executive Chef Surabaya Suites Hotel mengangkat tema Kauman untuk hidangan berbuka puasa bagi tamu di hotel bintang 4 di pusat Kota Surabaya tersebut.
Ada delapan tema Kauman yang diangkat selama bulan Ramadan. Di antaranya Kauman Yogyakarta, lalu Kauman Surakarta, dan Kauman Semarangan yang mencakup area Semarang, Salatiga dan Wonosobo.
Masih di seputaran Jawa Tengah, ada kuliner khas Kauman Pesisir Kulon yang mencakup Pekalongan, Batang dan Pemalang, dan Kauman Pesisir Wetan yang mencakup Kudus, Pati dan Jepara.
Berikutnya, Kauman Gerbangkertasusila yaitu area Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto. Berlanjut ke Kauman Jawa Timuran yang mencakup area Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Ngawi, Ponorogo dan Bojonegoro.
Yang terakhir adalah kuliner khas Kauman Tapal Kuda yang mencakup Pasuruan, Bangil dan Malang. “Menu-menu spesial dari delapan kawasan Kampung Kauman itu disajikan bergiliran setiap hari,” papar Chef Danang.
Nasi LiwetPria yang sudah malang melintang di dunia kuliner, khususnya di hotel berbintang ini lalu menunjuk menu andalan di Kampung Kauman Surakarta. Diantaranya yang sudah dikenal luas adalah Timlo Solo, serabi, dan nasi liwet.
“Liwet itu maknanya dirawat. Jadi di tengah cobaan berat saat menjalankan puasa, kita jangan sampai tergoda dengan apa pun agar ibadah puasa kita sampai akhir tetap ‘selamat’,” urai Chef Danang.
Dan tentu ada pula tengkleng yang diolah dari bahan daging kambing pilihan yang sudah layak disembelih plus bumbu rempah. Meski mirip gulai, tetap kuah tengkleng cenderung lebih encer.
“Rempah ini penting agar aroma prengus kambing tidak terlalu menyengat. Untuk rempahnya ada jinten, kayu manis, ketumbar, dan jahe yang direbus selama 2-3 jam dengan api kecil sehingga rasa kambing keluar sangat nikmat,” ujar Chef Danang.
Untuk takjil, Chef Danang memperkenalkan Kolak Srikaya, yaitu kolak tanpa kuah. Bahan kolak srikaya ini adalah campuran santan dan telur yang proses memasaknya bukan direbus melainkan dikukus dengan api kecil selama 20 menit.
Prosesnya diawali dengan merebus air sampai mendidih. Selanjutnya masukkan bahan-bahan lain seperti santan, pisang, nangka agar aromanya enak, dan tambahkan gula merah atau aren.
“Lalu angkat dari api, biarkan sampai hangat baru ditambahkan telur. Komposisinya untuk 300 ml air pakai satu butir telur. Setelah diaduk sampai semua menyatu baru kemudian dituangkan ke cetakan lalu dikukus,” paparnya.
Chef Danang menyatakan, kolak srikaya ini memiliki kandungan kalori tinggi sehingga cocok untuk menambah stamina setelah puasa seharian.
Yang juga patut dicoba, kata Chef Danang, adalah sajian es kapal. “Bentuknya berupa es cokelat yang ditambahkan roti tawar. Posisi roti tawar yang menjulang di bibir tinggi gelar jadi mirip layer kapal,” tuturnya. ap